Rabu, 31 Desember 2008

Fly With Batavia Air

Pada umumnya maskapai di Indonesia sudah menjual tiket secara online. Yang pernah gw coba adalah AirAsia, Lion, Mandala dan Batavia. Cara pesan umumnya sama, yang membedakan hanya time limit yang diberikan.

Gw baru pertama kali memesan tiket online batavia air. Pemesanan onlinenya ga beda dengan maskapai lain. Yang membuat surprise adalah kira-kira kira-kira 30 menit setelah transaksi online selesai, dari pihak Batavia Air menghubungi gw untuk konfirmasi pemesanan. Selain memastikan transaksi, pihak Batavia Air juga menginfokan bahwa pada saat check in, KTP dan Kartu Kredit yang gw pake buat transaksi tadi harus dibawa dan ditunjukkan ke petugas. Wah... jadi terkesan juga nih dengan servicenya...

Satu hari sebelum tanggal keberangkatan, Batavia air nelpon gw lagi, buat ngasih tau kalau penerbangan di delay sekitar 1 jam. Kalo ini sih, naek low fare airlines manapun sering terjadi. Malah pernah dengan Air Asia gw di delay 2 kali terus akhirnya dikasih tahu kalo penerbangan di batalkan.. duhhhh.......

Pada hari keberangkatan, proses check in berjalan dengan mulus. Saat gw tanya pesawat on schedule atau delay, dijawab on schedule. Tapi setelah gw masuk ke ruang tunggu, ternyata ada pengumuman pesawat didelay 30 menit. Untunglah di terminal 1B ada executive lounge, jadi ga terlalu basi nunggunya.

Setelah naik pesawat, meski pesawatnya kayaknya tipe lama, namun jarak antar tempat duduk cukup lega dan, agak surprise juga, ternyata dapat air minum gelas dan roti. Lumayan buat iseng di ketinggian.

So.. kalo ditanya apakah gw mau naek batavia air lagi? why not..... :D

Senin, 29 Desember 2008

Blessing in Disguise

Ada kalimat yang kemarin sempat gw baca, dan baru saja gw buktikan sendiri kebenarannya, yaitu : "Dibalik setiap kesulitan, terdapat kemudahan"

Ceritanya begini...
Tanggal 27 Desember 2008 yang lalu, kira-kira pukul 19.00 WIB, gw mendarat di Bandara Cengkareng terminal 1A. Dari sana gw lalu antri taxi bluebird. Saat itu ada antrian 3 orang di depan saya. Tak lama kemudian 1 taxi datang, sehingga antrian berkurang jadi 2 orang. Karena asik SMS-an, maka baru setelah sekitar 10 menit gw sadar kalo tidak ada taxi yang datang dan orang-orang yang baru datang tidak antri tapi langsung mendatangi petugas blue bird. Saat petugas tersebut ada di deket gw, baru gw tanya apakah taxi lagi kosong?. Dengan nada ga ramah dia bertanya tujuan gw. Terus bilang "Ibu antrian ke 5 ya...". Gw coba sampaikan kalau tadi di depan gw cuma 1 orang, apa ga bisa sesuai antrian kedatangan aja?. Dia lalu bilang gini "Iya, emang Ibu datang lebih dulu, tapi kan Ibu tidak lapor ke saya".

Walah.. seingat gw, ga pernah tuh seumur-umur gw ngantri taxi disuruh lapor. Biasanya selain baris sesuai antrian kedatangan, juga petugasnya yang akan menghampiri penumpang yang ada di antrian. Baru kali ini dapat petugas yang maunya disamperin dan tidak proaktif. Jutek lagi...

Karena malas berdebat dengan petugas itu (siapa tau dia jutek gara-gara udah bertugas lama dan ga ada yang ngasih tips krn dia nyebelin hehe...), maka gw mutusin pindah aja ke pangkalan bluebird yang ada di terminal 1B. Pertimbangan pertama karena sampai gw selesai bicara dengan petugas, masih tetap belum ada taxi yang nongol. Apalagi Kebetulan barang bawaan gw juga ga banyak. Setelah sampai di terminal 1B, Ternyata... tidak ada antrian penumpang di taxi bluebird sehingga gw bisa langsung dapat taxi.

Ini dia yang gw bilang blessing in disguise. Kalo seandainya di terminal 1A petugasnya ga jutek, pasti gw masih ngantri disana sampe 30 menit lagi dan bukannya udah di jalan seperti sekarang. Ini dia yang gw sebut "dibalik setiap kesulitan itu ada kemudahan... :)"

Minggu, 14 Desember 2008

Wisata Sawah di Puncak

Akhir november kemarin gw ikut outing ke daerah Puncak.
Salah satu acaranya adalah Jungle Track.
But... Puncak gitu lho... mana ada jungle di Puncak?
but, that's ok, karena meski tak ada jungle,

masih ada sawah yang elok disana...
Ini sekelumit view yang berhasil gw ambil :



Sawah di Puncak
Membajak sawah




Aktivitas di sawah















Rabu, 26 November 2008

LAWANG SEWU

LAWANG SEWU adalah sebuah gedung tua yang berada di kawasan simpang lima Semarang. Sudah berdiri sejak jaman Belanda dulu dan pernah jadi Markas Tentara Jepang kemudian jadi kantor pusat Kereta Api.
Meski Banyak cerita seram tentang gedung ini (sampe sering jadi arena uji nyali), tapi keindahan gedung tua ini memang luar biasa..

This is the reason why they named it Lawang Sewu


See you!

























Rabu, 19 November 2008

Garut

"Mo ngapain ke Garut?"
Tuh dia komentar yang banyak gw dapet waktu gw, bareng mbak vivi, maudy dan Rizal, mo berangkat ke Garut. Waaah... pada ga tau aja nih.... Sebenarnya banyak yang bisa dikunjungin di Garut. Misalnya, niat awal gw nih, pengen ke Candi Cangkuang, kawah Kamojang, Papandayan, plus wisata belanja dan kuliner.


Tapi semua niat suci itu langsung bubar ketika kami tiba di Hotel Sumber Alam Cipanas tempat kami menginap. Hotel ini berupa sekumpulan bungalow yang asik banget ditengah kolam dan taman yang tertata. Bungalow yang kami sewa berukuran cukup besar untuk kami huni berempat dan terletak persis di pinggir kolam renang air panas yang berukuran besar.


Selain lingkungan resort yang asri, Hotel ini juga menyediakan gubuk-gubuk di beberapa tempat yang menjual "makanan desa" seperti wedang-wedangan dan jagung bakar. Bahkan ada gerobak bakso yang berputar mengelilingi komplek hotel agar tamu hotel bisa membeli bakso cukup dengan memanggil gerobak itu dari kamar. Selain itu hotel ini menyediakan juga arena outbond kecil yang dilengkapi dengan flying fox.. Fasilitas yang ada memang cukup bikin betah.




Gw lupa nama minumannya tapi ini adalah campuran dari jahe, kayu manis dan secang. Rasanya... mmmmm..... mantep banget deh!

Belanja oleh-oleh tentu wajib hukumnya, kecuali emang pengen dimarahin orang satu kantor. So, kami pergi ke Toko cita rasa di jl Cileduk Garut yang konon dimiliki oleh Grup dodol picnic yang legendaris itu. Favoritnya tentu saja dodol garut picnic, aneka macam dodol lainnya dan berbagai kripik. Tak jauh dari situ, juga bisa ditemui banyak toko penjual jaket kulit yang juga salah satu produk andalan Garut.
Lepas belanja oleh-oleh, kami mampir ke rumah ayahbunda Rizal di Garut dimana kami dapat oleh-oleh lagi yang diambil langsung di kebun orangtua Rizal (Makasih ya oom dan tante.. hehe..). Lumayan... dapat alpukat, pepaya, mangga, rengginang dan 1 toples kue kecil yang yummy banget!

Pulang dari rumah orang tua Rizal, kami lunch dulu di rumah makan Cibiuk. Kami pesan nasi liwet komplit, nasi tutug oncom, tumis toge ikan asin, karedok dan otak-otak.Untuk minumannya ada es campur, bajigur dan aneka jus yang enak-enak. Harganya standar aja. Recommended banget deh resto ini!

Sehabis makan siang di Cibiuk, kami melanjutkan perjalanan pulang dengan perut kenyang, hati senang dan oleh-oleh segudang! Yess....

Rabu, 12 November 2008

Belanja Bordir di Tasikmalaya (8 Nov 2008)

Weekend kemaren, gw jalan-jalan ke Tasik. Berangkat dari Jakarta via Garut - Limbangan - Tasik. Sempat mampir dulu makan siang di Restoran Gentong antara Garut dan Tasik. Restoran yang terletak di jalan Gentong ini menyajikan masakan Sunda. Makanan yang kami pesan antara lain gurame cobek dan cah kangkung tauco. Rasanya cukup enak. begitu pula minumannya antara lain gentong lucu dan gentong imut yang merupakan perpaduan aneka jus buah rasanya menyegarkan.

Tujuan utama kami di Tasik adalah belanja bordiran. Setelah melihat beberapa tempat bordiran di Tasik, akhirnya pilihan jatuh ke Yola Bordir di jl. RE Martadinata. Disini banyak tersedia tas-tas bordir yang lucu dan koleksi mukena yang lumayan bagus. Harganya pun sudah standar, tas sekitar 70rb sedangkan mukena mulai 150rb sampe yang jutaan.
Puas belanja bordir, gw pun kembali ke Garut untuk melanjutkan liburan di Cipanas. But that's another story.

Minggu, 19 Oktober 2008

SOULNATION

Kemarin, Sabtu 18 Oktober 2008, gw diajak Maudy (tks ya Mod.....) nonton Soulnation di Istora Senayan. Acara yang khusus menampilkan deretan artis soul and R&B ini, berlangsung 2 hari yaitu Jumat dan Sabtu kemarin. Hari sabtu kemarin yang perform adalah Soul Id, Brown Sugar, Backstreet dan Ashanti. Performance mereka sangat menghibur sehingga waktu berlalu tanpa terasa.

Penyelenggara acara ini masih satu grup dengan penyelenggara Java Jazz. Penyelenggaraannya pun setipe dengan Java Jazz yaitu performance di beberapa panggung sekaligus. Karena penyelenggaranya sudah berpengalaman dengan event yang lebih besar, walhasil Soulnation ini terselenggara dengan sangat well-arranged. Tidak hanya pertunjukkannya tapi juga wahana pendukung seperti counter makanan dan merchandise.

Mungkin karena baru pertama kali ini Soulnation diadakan, maka pengunjung yang datang tidak terlalu banyak. Efek promosi yang kurang gencar juga kali yaaa.... Disatu sisi, sedikitnya pengunjung membuat nonton jadi lebih asik karena tidak perlu berjuang buat dapet tempat enak, tapi disisi lain, bikin suasana terasa kurang seru.

Meski demikian, acara ini sangat layak ditunggu lagi tahun depan. Moga-moga bisa 3 hari dengan artis yang lebih banyak .

Minggu, 21 September 2008

Buka Puasa di Bandar Djakarta


Kemarin dengan 3 orang teman, gw mampir ke Bandar Djakarta untuk berbuka puasa. Kami tiba sekitar jam 16.45 WIb dan suasana sudah ramai. Untunglah masih dapat tempat duduk. Pelayan langsung bertanya apakah kami akan berbuka puasa. Setelah kami mengiyakan, pelayan lalu menaruh tajil dimeja yaitu kolak cendol, teh manis dan kue lapis.

Sambil menunggu waktu buka, kami lalu memilih sea food untuk dimasak. Kami memutuskan memilih menu ikan bakar bumbu pedas, kepiting telor saus padang, kerang hijau saus padang, kerang putih masak tauco, cumi goreng tepung dan udang masak mentega. Untuk sayurnya kami memilih kangkung belacan dan toge ikan asin. Sedangkan minumnya kami memilih lemon ice, wedang jahe, Orange ice, banana smoothies dan Nyai Dasima.

Makanan datang dalam waktu tidak terlalu lama. Kepiting dan kerang saus padang datang dengan perpaduan pedas dan manisnya yang pas banget. Rasa tauco di kerang putihnya juga pas. Cumi goreng menteganya juga gurih dan crunchy. Kangkung belacan datang dengan rasa yang pas asin belacannya. Sedangkan udang goreng mentega dan toge ikan asin agak standar rasanya. Sedangkan rasa minumannya juga pas dan segar.

Bandar Djakarta selain memiliki makanan yang lezat juga mempunyai suasana yang menyenanangkan. Selain view dan suasana pantai yang asik, para pegawainya juga responsif dan cepat menanggapi permintaan tamu. Estimasi biaya yang harus disiapkan ke restoran ini sekitar Rp. 100.000,-/orang. Tapi semua itu sepadan sekali dengan kelezatan makanan dan suasana yang didapat. High Recommended deh!

Sabtu, 23 Agustus 2008

Bromo 16 - 17 Agustus 2008






Liburan panjang 16 -18 Agustus 2008 yang lalu terasa sayang kalau tidak dimanfaatkan untuk jalan-jalan. Sempat agak ragu untuk berangkat karena kantor mewajibkan untuk upacara bendera tanggal 17 Agustus . But finally… we decided that vacation must go on!.

Rombongan kali ini terdiri dari gw dan 3 orang teman. Tujuan sudah diputuskan :BROMO. Namun rencana ini sempat hampir gagal saat 3 travel agent yang kami hubungi ( Dwidaya, Satriavi dan Bayu Buana) menyatakan tidak sanggup mengatur tour kami ke Bromo karena hotel di Bromo dan Malang telah penuh. Untunglah seorang teman mereferensikan Bromo Sunrise Tour (http://www.bali-bromo-ijen-adventures.com/). Kami menghubungi mereka via email, dan komunikasi via email pun segera berlangsung. Kesan pertama tentang Bromo Sunrise Tour ini cukup baik yaitu mereka menjawab email dengan cepat dan menggunakan bahasa Inggris yang baik.

Setelah menginformasikan obyek yang ingin kami kunjung, Bromo Sunrise Tour lalu memberikan harga Rp. 600.000 per orang sudah termasuk tiket masuk, mobil, kuda, driver, bensin dan sarapan. Bisa dibilang All in lah…. DP segera dibayarkan and we are ready for Holiday!.

Sabtu Pagi 16 Agustus 2008, kami sudah siap di bandara. Satu teman dijadwalkan berangkat dengan Lion pukul 08.35 WIB, sementara gw dan 2 orang lainnya dijadwalkan fly with Mandala jam 09.05 WIB dari terminal 1C. Gw nyampe jam 08.30 WIB dan disambut informasi kalo pesawat didelay sampe jam 11 siang. Sementara teman yang naik Lion mengabarkan kalau dia juga didelay hingga jam 11 siang. Well, that’s OK lah… Coz that meant that we will arrive at the same time. Kami lalu memutuskan untuk menunggu di AW Restaurant di terminal 1B. Pukul 11 siang, Mandala bener-bener berangkat sementara Lion di delay lagi hingga jam 1 siang. Well again, that what will happen if you fly with low fare airlines.

Kami sampai di Bandara Juanda pukul 12 siang dan langsung copy darat dengan Pak Penta, driver kami dari Bromo Sunrise Tour. Teman yang naik Lion akhirnya tiba pukul 2 siang, kami langsung menuju Malang. Sebenarnya hari itu tujuannya bisa Kebun Apel Kusuma di Batu, Air terjun Coban Rondo dan Air Panas Cangar. Tapi karena kami baru mencapai Batu pukul 5 sore, walhasil kami cuma ke kebun apel Kusuma saja.

Di kebun Apel Kusuma sebenarnya juga ada kebun strawberry dan sayur-sayuran. Tetapi karena hari telah sore, maka kami hanya sempat ke Kebun Apel saja. Harga tiket masuk Rp. 17.500/orang, telah termasuk fasilitas guide, sari strawberry dan boleh petik apel 2 buah. Tempat ini cukup menyenangkan , tertata rapi dan memiliki view yang indah.

Selepas kebun apel, kami mampir makan malam di Ayam Goreng Pak Soleh yang ada di Batu. Ayam gorengnya enak sekali, dagingnya lunak dan mudah lepas dari tulangnya. Sambelnya pun enak. Tapi sebaiknya jangan pesan tempe penyet karena rasanya standar sekali.

Sehabis makan malam, kami langsung menuju rumah nenek gw di Lawang. Sebelum sampai di rumah nenek, kami mampir dulu di Bapao Telo untuk membeli oleh-oleh. Tempat ini cukup disarankan karena variasi oleh-olehnya cukup beragam.

Setelah puas belanja oleh-oleh, kami lanjut ke rumah nenek gw. Sehabis mandi kami langsung istirahat karena kami akan lanjut lagi ke Bromo jam 2 pagi. Sesuai kesepakatan, Pak Penta datang menjemput kami pukul 2 pagi dan Kami langsung menuju Penanjakan untuk melihat sunrise. Kami tiba di Bromo sekitar jam 4 pagi. Ternyata sudah banyak sekali orang disana. Hasilnya mobil kami terpaksa parkir cukup jauh, sehingga kami harus melanjutkan perjalanan ke Penanjakan tempat melihat matahari terbit dengan naik ojek.

Cuaca di Bromo sangat dingin, sehingga jaket yang kami pakai tidak mampu menahannya. Tapi semua rasa dingin itu terobati karena pemandangan sunrise yang sangat indah. Perpaduan tebing hijau, lautan pasir dan asap yang keluar dari kawah sungguh luar biasa.

Setelah selesai melihat sunrise di Penanjakan, Pak Penta sudah menunggu untuk coffee morning. Coffee morning ala Indonesia berarti teh manis panas dan….. Indomie telor . Lumayan banget buat menghalau dingin.

Setelah makan, kami kembali ke mobil untuk turun ke lautan pasir. Sekali lagi kami disuguhi pemandangan yang sangat luar biasa. Sesampai di lautan pasir, kami lalu lanjut naik kuda hingga bawah tangga karena mobil harus diparkir di luar pagar yang cukup jauh dari tangga. Nyaris terjadi insiden gw jatuh dari kuda gara-gara pemandu menarik kudanya terlalu cepat. Untung hal mengerikan (plus memalukan) itu bisa dihindari.

Setelah puas di lautan pasir dan melihat kawah Bromo, kami lanjut ke Lava View Lodge untuk sarapan. Tapi rupanya restoran di hotel itu tutup. Maka kami pun langsung turun ke Pasuruan. Kami akhirnya makan nasi rawon di local restaurant di daerah Pasuruan.

Sehabis makan, kami melanjutkan perjalanan untuk Surabaya City Tour. Tempat yang kami datangi selanjutnya adalah House of Sampoerna yang terletak di jembatan merah. House of Sampoerna adalah rumah keluarga Sampoerna yang menyatu dengan bangunan pabrik. Terdiri dari Museum, Rumah Peristirahatan, Art Galery dan Café Sampoerna.

Museum yang ada merupakan museum modern yang tertata dengan baik dan memiliki koleksi yang bagus. Sayang sekali segala kemegahan dan kemewahan ini tidak diimbangi dengan guide yang memiliki pengetahuan yang baik akan koleksi yang ada. Guide yang menemani kami lebih banyak menjawab tidak tahu saat ditanya riwayat koleksi yang ada.

Sehabis melihat museum, kami bersantai sejenak di Café Sampoerna yang terletak di samping museum. Suasana café ini cozy sekali dengan makanan yang cukup nikmat. Kami mencoba sup krim, devil potato dan banana caramel. Rasa makanan dan minumannya cukup nikmat dengan harga yang terjangkau.

Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Mirota Batik di Jalan Sumatera untuk membeli oleh-oleh. Toko ini adalah tempat favorit gw untuk mencari cenderamata di Surabaya karena koleksinya yang cukup lengkap dan harganya standar. Toko ini juga menyediakan café dengan koleksi menu yang cukup menggugah.

Kami tidak lama di Mirota karena sudah lewat pukul 5 sore. Mobil langsung diarahkan ke Bandara Juanda untuk mengantar kami pulang ke Jakarta. Pukul 21.00 WIB (delay 1 jam) pesawat Lion kami terbang menuju Jakarta. Pukul 22.00 WIB kami tiba kembali di Jakarta. Selesailah liburan kali ini
.

Kamis, 31 Juli 2008

Liburan Murah ke Bali

Bali selalu jadi tempat liburan favorit gw. Setiap tahun paling tidak 1 kali gw ke bali. Gw mau sharing cara gw liburan hemat ke Bali.

1. Beli tiket jauh-jauh hari. Biasanya gw pake Mandala atau Air Asia. Namun sekarang gw lebih suka pake Mandala karena mereka jarang change schedule gila-gilaan kayak Air Asia.

2. Kartu Kredit Gold buat masuk di Executive lounge. Jika hobby traveling, sebaiknya punya kartu kredit. Lebih baik lagi punya kartu kredit Gold yang memberikan fasilitas gratis masuk executive lounge. Secara penerbangan murah tidak memberikan snack atau permen lagi, mampir di executive lounge merupakan jurus yang cukup jitu biar dapat snack and permen gratis. Bahkan bisa sekalian makan siang/malam. Lumayan buat menghemat :)

3. Sesampai di Bandara Ngurah Rai, sebelum pintu keluar ada tiang yang penuh dengan brosur wisata. Kumpulkan brosur-brosur yang ada untuk perbandingan berbagai paket wisata dan sewa mobil.

4. Sewa mobil yang murah berdasarkan brosur yang kita kumpulkan tadi. Tips : saat telpon, jangan lupa tanya jenis mobilnya apa supaya ga terjebak dikasih mobil sembarangan.

5. Pergi dalam jumlah 4-5 orang. Jumlah ini pas buat 1 mobil sehingga masih bisa nyaman tapi membuat patungan bayar sewa mobil masih lebih murah.

6. Pilih obyek wisata yang searah buat menghemat waktu. Jika bingung, contoh saja "trayek wisata" yang ada di brosur wisata yang telah dikumpulkan di bandara tadi.

6. Menginap di Kuta. Pertama karena lokasinya tidak jauh dari Bandara sehingga lebih gampang untuk datang atau pergi ke bandara. Kedua, hotel yang murah juga paling banyak di daerah Kuta (poppies lane). Contoh yang banyak disarankan adalah Losmen Artawan. Ketiga, makanan murah (dan halal) juga paling mudah dicari di Kuta daripada di sanur, nusa dua atau ubud.

7. Tentang Makanan murah(dan halal), banyak ditemukan diseputaran kuta. Pagi hari banyak yang jualan nasi bungkus dengan sepeda. Kalau sore banyak yang jualan nasi goreng. Umumnya Halal, tapi sebaiknya ditanya lagi. Di depan Joger dan sepanjang jalan dari Joger hingga bandara juga banyak warung muslim yang harganya standar. Kalau ga mau repot, pilih saja Mcd, KFC atau Pizza Hut yang ada di pinggi pantai Kuta.

8. Kalau terpaksa naik taxi, sebaiknya pilih bluebird. Lebih aman dan ga usah takut dikerjain saat tawar menawar.

Ok... segitu aja dulu tipsnya... selamat berlibur!

Jalan-Jalan dengan Busway Yogya

Akhir Juni 2008 yang lalu, gw ke Yogya with my best friend Wasis. Because she live in Surabaya and I live in Jkt, so kami janjian buat ketemuan di Yogya langsung. Wasis sudah tiba di Jogja sejak jam 1 siang, sementara gw baru nyampe jam 9 malam. Kami menginap di Hotel Monica, sebuah hotel melati di Jalan Sosrowijayan. Dengan harga Rp. 155.000, kami mendapatkan kamar ber-AC dengan kamar mandi dalam dan TV.

Besok paginya jam 8 gw ama Wasis keluar hotel. Tujuan utamanya sih cari sarapan. Setelah jalan sepanjang Malioboro, akhirnya kami sarapan nasi pecel di depan pasar Beringharjo. Selesai makan, kami masuk ke pasar Beringharjo untuk membeli krupuk mentah yang yummy. Lokasinya di belakang bagian pasar yang berjualan batik. Gw beli pesanan nyokap gw yaitu kerupuk puli dan kerupuk jagung, sementara Wasis selain beli kerupuk jagung juga beli kerupuk kulit buat krecek yang kata penjualnya “ ga bakalan deh ketemu krupuk kulit yang seenak ini di bikin krecek kalo di Surabaya”.
Usai belanja krupuk di Beringharjo, kami lanjut belanja batik dan coklat monggo di Mirota. Coklat ini adalah coklat favorit gw, rasanya enak banget apalagi yang rasa caramel. Setelah itu, dengan naik becak kami lanjut beli oleh-oleh lagi di Bakpia 75, lalu kembali ke hotel buat naruh barang-barang.
Setelah istirahat sebentar, gw and Wasis memutuskan untuk jalan-jalan naik TransJogya. Di sepanjang Malioboro ada 2 halte Transjogya yaitu di depan hotel Inna Garuda dan di depan Malioboro Mall. Kami start dari halte di depan Malioboro Mall. Setelah liat peta rute TransYogya, ternyata ada rute yang ke Prambanan dan KotaGede. Secara waktu itu Prambanan belum dibuka untuk umum, maka akhirnya kami memutuskan ke KotaGede. Menurut petugas TransYogya yang ramah, busway yang ke KotaGede ada 2 rute, yaitu yang lewat depan Tom Silver (Jl. Raya Solo) dan lewat HS Silver. Kami memutuskan pilih busway yang lewat HS Silver.

Busway di Yogya lebih kecil daripada yang di Jakarta, mirip metromini tapi ber-AC dan senyaman busway Jakarta. Bedanya kalo di Jakarta, announcement “ Next Destination, Saaarinah. Cek your belonging and step carefully” diumumkan lewat recording, maka kalo di Jogya, kenek busway yang akan mengumumkan nama halte berikutnya. So, harap maklum kalo “melody”nya tergantung “jiwa seni” sang kenek hehe… Selain itu, jarak antar halte di TransYogya sangat jauh dan banyak yang pulang pergi tidak lewat jalur yang sama. Artinya berangkatnya lewat Jalan A, pulangnya lewat jalan B. Jadi kalo kelewatan turun, ya udah…. Bakalan cape deh kalo maksa jalan kaki ke halte sebelumnya.

Balik lagi ke perjalanan gw, Malioboro – Kotagede ditempuh dengan waktu 30 menit. Halte Kotagede terletak di depan Narti Silver. Sebelum mulai muter Kotagede, gw and Wasis mutusin lunch dulu di Resto Sekar Kedaton, yang letaknya tak jauh dari halte busway. Gw pesan Iga brongkos and Wasin pesen Gurame goreng. Porsinya, saudara-saudara, ternyata guedeee banget. Walhasil gw and Wasis keluar restoran dengan perut kekenyangan. Restoran Sekar Kedaton ini sangat recommended. Tempatnya cozy, rasa makanan enak, servisnya asik and gw dapet diskon 50% karena pake Kartu Kredit Mandiri.

Sehabis makan, gw and Wasis lalu charter becak buat keliling Kotagede. Kami mampir ke makam Panembahan Senopati dan melihat-lihat bangunan tua yang ada di kotagede. Setelah itu kami kembali ke halte busway untuk pulang ke Malioboro.

Ternyata perjalanan pulang ini harus ditempuh dengan ganti busway di Halte Bandara Adisucipto. Letak terminal busway Adisucipto persis di depan bandara. Sempat kepikir, lain kali kalo ke Jogja naek pesawat ga perlu naik taxi dari bandara ke hotel di Malioboro, cukup naek busway aja, murah and nyaman (Cuma Rp. 3.000). Kami antri sekitar 5 menit, sebelum bisa mendapat busway ke Malioboro. Perjalanan pulang ini juga kurang lebih 30 menit.

Sesampai di hotel, hari sudah menjelang magrib. Gw and Wasis istirahat bentar, lalu lanjut ke Malioboro mall untuk dinner di Pizza hut. Sehabis makan, kami balik lagi ke hotel untuk istirahat karena gw musti berangkat ke bandara besok jam 4 pagi.

Besoknya jam 4 pagi, gw berangkat ke bandara naik taxi yang sudah disiapkan hotel. Pesawat Mandala yang gw tumpangi berangkat jam 6 pagi, dan jam 6.40 WIB gw udah tiba di Jakarta lagi.

Place of Interest
Hotel Monica ***
TransYogya ***
Sekar Kedaton ****
Makam Panembahan Senopati ***
Wisata Kota di KotaGede ***

*. Not Recommended
**. Average
***. Recommended
**** Very Recommended

Selasa, 27 Mei 2008

Palembang 5-6 Januari 2008

Jika Biasanya gw ke Palembang tanpa tujuan yang jelas kecuali ikut aja kemana nyokap pergi, maka kali ini gw berangkat dengan tujuan yang jelas yaitu Wisata Kuliner.

Sebenarnya gw ke Palembang untuk menghadiri kondangan sepupu gw. Tapi secara dah nyampe Palembang, maka gw putusin untuk sekaligus wisata kuliner. So, dari Jakarta gw sudah menyiapkan daftar tempat makan yang pengen gw kunjungin.

Pesawat Gw berangkat Sabtu 5 Januari 2008 jam 6 pagi dari Jakarta menuju Palembang. Satu yang gw pelajarin dari perjalanan pagi-pagi buta ini, ternyata kalau kita datang sebelum jam 6 pagi, maka airport lounge yang ada di Cengkareng ternyata belum menyiapkan sarapan. Baru ada teh dan kue kecil saja. But It’s Ok lah… kan mo wisata kuliner.. J

Tiba di Palembang pukul 07.15 WIB, nyokap sudah menanti di Bandara. Kami langsung menuju rumah tante Lina. Disana sudah ada Tante Tris dan sepupu gw Gadis. Setelah istirahat sebentar, kami lalu sepakat untuk mencari sarapan Mie Celor.

Mie Celor yang kami datangi adalah Mie Celor 26 (Latifah). Lokasinya di jalan Mujahidin. Jalan menuju warung mie celor ini melewati pasar 26 ilir yang crowded. Sesampai disana kami disambut pemilik warung yang ramah, yang selain menawarkan mie celor juga menawarkan es madu yang rasanya manis-manis asam yang segar sebagai teman makan mie. Rasanya memang Pas banget buat paduan makan mie celor yang bersantan kental dan disajikan dengan taburan udang yang gurih dan telor matang.

Setelah puas sarapan, kami memutuskan untuk mampir ke pasar Ramayana melihat-lihat songket Palembang yang terkenal. Koleksi songket dan kain disana memang bagus-bagus, maka niat semula yang hanya lihat-lihat berganti dengan belanja kain dan baju khas Palembang.

Sehabis belanja, kami lalu kembali ke rumah untuk bersiap-siap ke kondangan sepupu gw. Seperti halnya pesta-pesta di Palembang, tekwan dan pempek yng nikmat selalu tersedia.

Setelah pesta, kami balik lagi ke rumah. Karena kain yang dibeli nyokap tadi pagi ternyata ada cacatnya, maka setelah istirahat sebentar kami kembali lagi ke pasar Ramayana. Halah, disana ketemu kain lain yang bagus, maka gw belanja lagi.

Setelah puas belanja, kami lalu menuju wisata kuliner berikutnya yaitu Es Kacang Mamat di daerah veteran. Es kacangnya sodara-sodara….. sumpe deh, enak banget!. Rasa manis sirupnya meresap hingga ke kacang merahnya dan rasa sirupnya juga enak banget!. Dapat info juga, kalo si mamat ini ga jualan hari jumat.

Dari es kacang mamat, kami melaju ke Plaju untuk belanja krupuk. Kata nyokap, krupuk di plaju rasanya enak banget!.Setelah dapat krupuk, kami kembali ke Palembang untuk mampir dulu di Pempek Saga Sudi Mampir. Lokasinya di depan kantor Balaikota Palembang. Makanan andalan disini adalah pempek Lenggang yang dibakar di daun pisang. Yummy sekali…….

Keesokan harinya, kami jalan-jalan ke Plaju lagi. Setelah dari Plaju, kami ke Pasar Cinde untuk belanja krupuk Palembang yang terkenal. Disana gw menemukan krupuk pecah seribu. Bentuknya seperti pempek kriting dan crunchy sekali. Selain itu, banyak sekali jenis-jenis krupuk lainnya. Hasilnya, 1 kotak gede berisi krupuk beraneka rupa diangkut buat jadi oleh-oleh. Setelah belanja oleh-oleh, kami mampir ke lantai 2 pasar Cinde, untuk menikmati pempek Mei Hwa. Pempeknya kecil-kecil, beraneka rupa dan yang istimewa adalah cukanya. Enak dan segar.

Sehabis makan pempek Mei Hwa, kami lalu lanjut buat makan siang di RM. Sari Melayu di Jl. Demang Lebar Daun. Restoran ini cukup besar dan juga menyediakan tempat makan lesehan. Makanan andalannya adalah Pindang Patin, Pindang Tulang dan berbagai macam sambal khas Palembang seperti rusip, tempoyak dan bekasam. Rasanya enak banget dengan harga yang standar.

Sehabis makan, tiba waktunya bagi gw untuk kembali ke Jakarta. Maka gw pun diantar ke bandara dengan berbagai bawaan. Pukul 14.05 WIB, pesawat membawa gw kembali ke Jakarta dengan kenangan tentang berbagai makanan Palembang yang nikmat…. Hmmmmmm…….


Places That I visit in Palembang

Mie Celor Latifah di Jalan Mujahiddin

Pasar Ramayana

Es Kacang Mamat di veteran

Pempek Saga SudiMampir di depan Balaikota

Pempek Mei Hwa di Pasar Cinde Atas

Rm. Sari Melayu di Jl. Demang Lebar daun

Jogja 8 - 10 Desember 2007

Gw mo cerita perjalanan gw ke yogya tanggal 8 – 10 Desember 2007 yang lalu. Gw berangkat bareng nyokap gw, temen gw maudy dan nyokapnya.
Perjalanan diawali tanggal 8 Desember 2007. Pada pagi yang cerah itu, Kami bertiga (minus Maudy yang masih harus kerja dulu) berangkat naik Mandala jam 9 pagi dari bandara Cengkareng. Perjalanan berlangsung lancar, jam 10.30 kami sudah tiba di yogya.
Setelah mengumpulkan barang-barang, kami lalu naik taxi bandara ke hotel Ibis di kawasan Malioboro. Setelah check in dan istirahat sebentar, lalu kami carter becak untuk makan siang di Gadri Restoran dekat keraton Yogya. Rasa makanannya sih standar, tapi kue yang dijual di toko kue Joy di komplek restoran Gadri, rasanya enak banget!.
Dari Gadri Resto, kami lalu menuju ke Taman Sari. Meski air kolamnya hijau, tapi kemegahan water castle itu masih terlihat indah. Terbayang bagaimana dulu sultan menuju sana dengan naik perahu, pasti megah sekali.
Sehabis Taman Sari, kami diajak tukang becak ke toko batik Rumahku di Jl. Nogosari. Toko batik ini berbentuk rumah biasa, kecil aja, tapi koleksinya bagus-bagus banget. Harganya sih emang agak mahal, tapi masih terjangkaulah. Tentu saja gw shopping disana.. :)
Dari toko batik itu, kami balik lagi ke hotel buat istirahat sore. Gw ama nyokap nyempetin buat berenang di hotel. Kolam renangnya emang ga besar sih, tapi lumayan enak karena ga ramai.
Jam 7 malem, kami keluar lagi buat makan malam. Karena Tante (nyokap maudy) pengen banget makan gudeg, maka kami coba gudeg lesehan yang ada di depan toko furniture antik Mirota. That’s delicious!. Abis makan malam balik ke hotel buat nunggu maudy datang.
Jam 8 malam Maudy tiba di hotel. Gw nemenin maudy dinner, setelah pilih-pilih tempat… akhirnya…. Makan di Bakso 77 (ha?? Jauh-jauh ke jogja Cuma ke baso 77? Yap… betul…). Kita makan sambil bikin rencana buat besok.
Minggu pagi, gw berenang dulu sebelum sarapan. Kami berempat sarapan jam 8 pagi sambil nunggu mobil sewaan datang. Jam 9.45 WIB, mobil sewaan tersebut datang lengkap dengan 1 supir dan 1 guide. Sesuai rencana, kami langsung berangkat ke tujuan pertama, Kaliurang.
Sesampai di kaliurang, cuaca mendung. Kami turun sebentar makan sate kelinci dan minum “teh sampah”. Teh sampah ini terdiri dari batang teh dan beberapa pucuk kuntum melati. Karena hanya terdiri dari sisa-sisa teh, makanya dinamakan teh sampah. Rasanya lumayan lah…
Dari Kaliurng, kami lunch ke restoran Rumah Mertua di belakang hotel Hyatt. Risjtafelnya enak banget.
Selesai makan kami menuju ke wisata argo salak pondoh di kawasan Turi Sleman. Sayang sesampainya disana hujan turun dengan derasnya, so batal deh jalan-jalan ke kebun salak. Kami lalu memutuskan ke kotagede buat lihat-lihat perak. Namun…. Hiks….. ternyata tokonya sudah tutup. Karena hari sudah sore, dan cuaca juga hujan, akhirnya kami memutuskan kembali ke Yogya.
Sampai Yogya, kami mampir dulu beli gudeg Bu Slamet di Wijilan dan ke tempat oleh-oleh favorit gw, yaitu Bakpia 25. Setelah itu kami kembali ke hotel dengan berbagai oleh-oleh..
Setelah istirahat, jam 7 malam kami carter becak untuk pergi makan malam ke Bale Raos. Restoran ini letaknya di kompleks keraton. Restorannya kecil aja tapi cozy abizzz dan makanannya uenaaaakkkk banget! Very recommended deh…..
Pulang dari Bale Raos, dengan perut kenyang dan rasa puas, kami kembali ke hotel buat istirahat.
Senin pagi tanggal 10 Desember 2007, sementara Maudy pijat, gw dan nyokap pergi belanja ke pasar Beringharjo. Diantara berbagai batik, entah kenapa nyokap kok tertariknya dengan berbagai kerupuk yang ada disana. Jadilah oleh-oleh bertambah lagi dengan 1 kotak kerupuk. Dari pasar Beringharjo, kami balik ke hotel buat sarapan. Setelah sarapan yang puas, kami berempat carter becak lagi buat ke Mirota belanja batik.
Balik lagi ke hotel jam 11.30 WIB, kami lalu siap-siap checkout. Jam 12.15 WIB kami diantar mobil hotel ke airport buat naik garuda jam 13.45 WIB.
Sekitar pukul 13.15 WIB hujan deras dan angin kencang menerpa bandara Adi Sutjipto. Akibatnya pesaway di delay. Melihat kencangnya angin, baru sekali ini gw lega banget karena pesawat didelay. Pesawat akhirnya berangkat jam 14.30 WIB dan tiba di Jakarta jam 15.30 WIB.
Puas banget deh wisata kali ini..

Indonesia Tanah Air Beta – Water Version 1 Februari 2008


Indonesia… tanah air betaaaaa…. Pusaka abadi nan Jaya…..

Lagu itu yang teringat oleh gw pada hari jumat 2 Februari 2008 yang lalu. Hujan yang turun tak henti sejak pagi membuat suasana Jakarta terasa sendu. Genangan air telah terlihat dimana-mana sejak siang, termasuk di kawasan prestisius Sudirman Thamrin.

Hari itu gw ngantor seperti biasa. Pukul 2 siang, sudah ada informasi dari rumah gw di Cileduk kalau air sudah menggenangi rumah sekitar 40 cm. Secara pulang jam 2 juga sama saja bohong karena pasti susah cari jalan pulang, maka gw putusin pulang jam 5 aja seperti biasa naek mobil antar jemput gw.

Namun apa daya, sekitar pukul 16.45 WIB, supir antar jemput gw kasih info kalau ga bisa jemput karena terhadang banjir. Apa boleh buat, gw pun siap-siap pulang naik bis. Sebagai antisipasi bakalan lama di jalan, gw pun menyiapkan donat buat bekal di jalan. Pukul 17.10 WIB gw beranjak dari kantor.

Syukurlah bis tujuan Cileduk lewat saat gw sampai di tepi jalan. Namun supirnya bilang cuma sampai Cipulir. It’s ok lah, siapa tau banjir udah surut. Bener, Cipulir udah ga banjir. Jelas aja, Cipulir kan udah ditinggiin, sehingga…. Banjirnya pindah ke daerah swadarma. Untungnya pas turun dari bis gw ketemu OB kantor gw, Pak Mardi, yang rumahnya juga di Cileduk. Lumayan lah ada temen jalan kaki sampai Swadharma.

Sampai Swadharma, ternyata banjir sudah hampir sepinggang orang dewasa, walah…… Gw putusin nyebrang pake Gerobak . Ya betul saudara-saudara, naek gerobak… Satu gerobak berisi 8 orang dan per orang bayar 5 ribu buat nyebrangin banjir sekitar 100m.. Lumayan deh, Cuma basah semata kaki doang.

Selepas banjir, gw nyambung angkot yang katanya sampai Cileduk. Ternyata…. selewat Giant Kreo, di kawasan Inpres, terjadi banjir lagi, sekitar 1M. Disini ternyata tidak ada gerobak. Maka dengan menggulung celana panjang gw sampe selutut, gw berjalan menyebrangi kawasan banjir tersebut. Selewat sungai dadakan itu, ternyata tidak ada mobil yang lewat. Waduh… ada apa lagi? setelah jalan kaki dikit, ketauan alasannya, which is di depan komplek Puri Beta, terdapat genangan air setinggi pinggang orang dewasa lagi. Wah… kalo setinggi ini mah harus pake alat bantu deh. So… gw tengok-tengok, dan ketemu lah… tukang odong-odong yang lagi alih profesi jadi “tenaga professional penyebrangan banjir dadakan”. Jadilah gw naek Odong-odong berkepala Garuda Pancasila menyebrangi banjir tersebut. Bayar 5rb lagi.

Thanks God, setelah itu sudah ga ada banjir lagi sehingga gw bisa naek angkot sampe depan Carefour Cileduk. Mampir dulu di Carefour buat beli Dettol dan sabun Lifebuoy (dua barang ini udah gw niatin belinya sejak gw mengarungi banjir di gerobak tadi hehe…). Dari Carefour gw naek Ojek sampai rumah. Untunglah komplek perumahan gw sudah ga banjir lagi. Tapi di rumah gw masih ada genangan air sekitar 20 cm. Haiya… kerja bakti dulu deh…

Meskipun Cileduk terkenal dengan banjirnya, tapi kemarin adalah pengalaman pertama gw menghadapi banjir sehebat ini. Sejak rumah gw ditinggiin, baru kali ini air masuk sampe ke dalam rumah. Dan sejak gw tinggal di Cileduk, baru sekali ini gw pulang dengan naik gerobak seperti kemarin. Gw ga bakal komentar soal tanggungjawab pemerintah atau global warming, karena itu bukan porsi gw. Tapi yang gw alamin kemarin terasa sekali kalau semangat saling bantu masih ada di negeri ini. Terbukti dengan masih adanya sekelompok orang yang ditengah banjir sibuk mengarahkan orang supaya jangan melewati genangan air wilayah tertentu karena bisa kesetrum. Bukti lain, sesama “korban” banjir yang tak saling kenal pun masih bisa becanda satu sama lain buat membuat suasana lebih ringan. Paling ga, karena kemaren banyak bercanda dengan sesama teman senasib, sehingga perjalanan kemarin terasa ringan saat gw jalani.

Dari pengalaman kemarin, menurut gw, masih ada harapan buat bangsa ini untuk bertahan ditengah semua bencana ini…(halah…. Efek naek odong-odong kali ya, semangat nasionalisme jadi tinggi… hehe.. )

That’s my real life experience kemarin…. Tetap Semangatttt!!!


Bali 5-9 April 2008



Kali ini perjalanan ke Bali diawali ketika suatu hari di pertengahan Maret, mbak Vivi mengabarkan kalau Mas Tena akan menikah tanggal 8 April 2008 di Bali. Mbak Vivi ngajak gw ke Bali menghadiri pernikahan ini. Gw langsung ok, karena memang udah lama gw pengen tahu pernikahan adat Bali. Bakal lebih special lagi karena Mas Tena adalah member of salah satu puri di Bali. Tak lama setelah itu, temen yang lain yaitu Firsen dan Maudy juga memutuskan hadir. Maka kami berempat mulai merencanakan perjalanan ke Bali.
Kami memutuskan menggunakan maskapai Mandala. Salah satu alasannya karena gw ogah naik air asia sejak pengalaman menyebalkan gw naek air asia sby-jkt, yang didelay, lalu dicancel. Yang paling bikin bete adalah proses refundnya makan waktu 2 bulan. Rugi moril dan materil deh naek air asia!

Dengan Mandala, kami mendapatkan tiket seharga total Rp, 595.000 pulang pergi. Gw dan Mbak Vivi berangkat duluan Minggu 6 April 2008 jam 10.00 WIB, Maudy menyusul di hari yang sama jam 18.00 WIB sedangkan Firsen, karena yang paling sibuk diantara kami, baru berangkat hari senin 7 April naik pesawat jam 18.30 WIB.
MInggu 6 April 2008
Sesuai rencana, Gw dan mbak Vivi ketemuan di Terminal 1 C jam 09.00 WIB. Setelah selesai proses check in, kami menuju ruang tunggu. Sayang banget di terminal 1C tidak ada Executive lounge sehingga kami ga bisa ngemil-ngemil gretongan dulu sambil menunggu pesawat berangkat. Menjelang jam 10 pagi, kami menuju ke ruang boarding. Sampai di boarding room, ternyata telah ada beberapa temen sekantor yang akan dinas ke Bali.
Pesawat berangkat sekitar jam 10.30 WIB. Tiba di Denpasar sekitar jam 13.15 WIB. Kami dapet pesawat A320 yang baru. Inget bahwa di Kuta agak susah cari makan halal, maka kami memutuskan makan di Solaria yang masih di kawasan Bandara sambil melihat-lihat brosur wisata Bali.
Untuk tempat nginep, kami dapet kamar gratis di Panorama Cottages II Jl Sriwijaya Kuta (makasih ya mas Ten…. Hehe). Dari airport kami naik taxi bandara menuju cottages itu (biaya taxi Rp. 50.000,-). Sesampai di hotel, rada surprise juga… ternyata hotel ini bernuansa alami banget, yaitu berupa cottages yang terletak di tengah-tengah kebun. Kamar kami berada di dekat kolam renang (tau aja nih mas tena kalo gw doyan nyebur di kolam renang hehe…). Dari semua itu, yang paling seru adalah kamar mandi di room kami, besar, bernuansa alami and……. Atapnya terbuka. Halah… jadi berasa bule banget deh…. Hihihi….

Setelah taruh barang dikamar, liat-liat hotel bentar dan sholat, gw and mbak vivi langsung jalan-jalan di Kuta. Sebenarnya Kami merencanakan memesan sunset cruise buat malam , tapi karena udah kesorean, maka kami telat daftar cruise tersebut. Akhirnya kami hanya pesan tempat untuk Odysee submarine buat besok pagi.
Setelah itu, kami jalan-jalan ke HardRock Hotel, buat beli souvenir. By the time kami selesai shopping disana, hujan turun deras banget. So gw and Mbak Vivi mutusin untuk berteduh di Pizza Hut didepan hotel Mercure. Kami nongkrong disana lumayan lama sambil ngemil-ngemil dikit. Setelah itu, kami berangkat ke Bandara Ngurah Rai untuk menjemput Maudy yang ga berani naik taxi sendirian ke Kuta karena takut diculik Bule Lucu (aih tolooonggg…….). Sesampai di Bandara Ngurah Rai, sambil nunggu Maudy datang, gw and mbak Vivi mutusin makan eskrim new Zealand yang ada disana. Maudy datang tak lama kemudian dan kami langsung menuju hotel buat istirahat.

Senin 7 April 2008
Gw mengawali hari dengan berenang jam 07.00 WITA. Setelah itu gw dan mbak Vivi siap-siap nunggu dijemput buat naik kapal selam Odysee. Jemputan datang lebih awal dari perkiraan sehingga kami belum sempat sarapan. Karena Maudi ga mau naik kapal selam, dan memilih shopping aja di Kuta, maka gw dan mbak Vivi berangkat berdua menuju Padangbai.
Diperjalanan, gw minta pak supir buat berenti dulu di MCD Sanur agar gw dan mbak Vivi bisa beli sarapan. Sarapan burger McD pun kami habiskan di mobil sambil menikmati pemandangan. Perjalanan menuju Padangbai lumayan jauh namun Pemandangan sawah dan laut yang kami lewati berganti-ganti tampak indah sekali.
Pukul 10.00 WIB kami tiba di restoran tepi pantai yang merupakan starting point buat naik Odysee. Kami disambut dengan welcome drink berupa orange juice dan teh/kopi. Sebelum mulai berangkat, kami dibriefing dulu tentang yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Odysee. Pukul 10.30 WITA kami lalu naik perahu kecil ke tengah laut buat selanjutnya pindah ke kapal selam. Sebelum masuk ke kapal selam, kami foto-foto dulu . Setelah semua duduk manis di submarine, Kapal selam kemudian turun ke bawah laut. Selama di bawah laut kami melihat koral dan ikan yang cantik-cantik. Odysee ini memang professional sekali. Untuk mencegah ada penumpang yang kecewa karena tidak ada ikan yang dilihatnya, maka ada peselam khusus yang menaburkan makanan ikan di dekat jendela kapal selam sehingga seluruh penumpang dapat melihat ikan persis di jendela kapal selam.
Setelah sekitar 45 menit dikapal selam, kami kembali ke daratan. Sebelum kembali ke kuta, maka kami menikmati makan siang yang disediakan Odysee. Menunya terdiri dari hidangan seafood seperti aneka ikan, udang, kerang , sate lilit, pepes tuna aneka sambal, juga ayam goreng. Bener-bener nikmat makanan ini. Pelayannannya nice and profesional, dengan crew yang mingle dengan pelanggan. Setelah makan siang, kami kembali ke Kuta untuk bergabung dengan Maudy yang masih sibuk shoping di kuta.
Tadi selagi makan siang, Maudy mengabarkan kalau mobil sewaan akan menjemput kami di hotel sekitar jam 3 sore. Karena kami tiba di hotel sudah sekitar jam 14.30 WITA, maka Gw dan mbak Vivi memutuskan istirahat aja di hotel sambil menunggu jemputan datang.
Pukul 15.00 WITA, mobil jemputan kami yang disopiri oleh pak Komang dateng. Stelah menjemput Maudy di Discovery Mall, kami lanjut ke Uluwatu. Uluwatu ini memang top banget viewnya. Kelemahannya Cuma 1 which is banyak banget monyet nakal disana. Tapi selain monyet-moyet nakal itu, viewnya bagus banget!.
Setelah puas melihat-lihat di Uluwatu, kami lalu lanjut ke GWK untuk menanti sunset disana. Rupanya setiap sore ada hiburan tari Bali di GWK. Terhibur juga melihat anak-anak kecil menari disana.
Sehabis dari GWK, kami lalu turun ke Kuta lagi buat makan malam. Kami memutuskan makan malam di Café Tahu di Jalan Oberoi Seminyak. Makanannya semuanya dari tahu. Gw nyoba tahu petis kangkung yang rasanya enak banget.
Sehabis makan malam, kami kembali ke hotel sambil menunggu Firsen datang dari Jakarta. Firsen tiba jam 1 malem, dengan cerita betapa merananya dia di pesawat sendirian dengan cuaca buruk hampir sepanjang perjalanan. Poor boy…… Setelah memastikan firsen mendapatkan kamar yang benar, kami lalu melanjutkan tidur.

Selasa 8 April 2008
Hari ketiga gw kembali awali dengan berenang. Setelah berenang, setelah melalui diskusi singkat, kami memutuskan delivery order McD buat sarapan. Sambil sarapan,. Kami bersiap-siap untuk acara puncak liburan di Bali kali ini yaitu… kondangan mas Tena.
Pukul 10.00 Pagi kami berangkat ke Gianyar. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya kami tiba di kondangan mas Tena. Sesampai disana, sebelum boleh turun dan masuk ke lokasi acara, undangan kami diperiksa dulu oleh polisi yang bertugas (beda emang ya, kalo kawinan keluarga raja, musti ada security checking dulu… ).
Sesampai disana acara ternyata telah dimulai. Yang hadir sebagian besar adlh keluarga puri dengan baju adat Bali. This is the first time I saw the bride who looked very beautiful. (setelah itu, gw bilang ama mas tena kalo the bride looked beautiful, doi langsung bilang “aih.. the groom nya juga ganteng kok…” ok deh mas… atur aja… hihihi….). Kami disana sampai sekitar jam 1.30 WITA. Setelah foto-foto dan makan siang, maka kami melanjutkan acara yang tak kalah penting which is…. Shopping di sukawati.
Setelah sekitar 2 jam di Sukawati, kami lalu balik lagi ke hotel buat taruh barang dang anti mobil sewaan. Sore ini kami kembali menyewa pak Komang buat nganter kami. Terjadi insiden kecil yaitu tas make up gw ketinggalan di mobil sewaan yang lama. Untung sopirnya mau nganterin tas itu ke hotel lagi. Kalo ga… duh..duh..duh… tuh tas kan isinya perlengkapan perang cewek semua hiks….
Dari hotel, kami lanjut ke Tanah Lot buat liat sunset. Karena pake acara mampir dulu belanja oleh-oleh di depn Joger, walhasil kami ketinggalan sunset. But It’s Ok Karen masih sempet buat foto-foto dulu di Tanah lot.
Dari Tanah Lot, kami meneruskan ke Jimbaran buat makan malam di Langsam Café. A lot of thanks to Maudy dan Firsen yang merayakan ulangtahunnya dengan makan malam di Jimbaran… waduhhh…. Puas banget dah….!
Sehabis candle light dinner di Jimbaran, kami lalu kembali ke hotel. Sayang banget, pas sampai hotel, ternyata lampu kamar mandi rusak alias mati. Dan menurut orang hotel ga bisa dibenerin malam ini, harus nunggu pagi. Akhirnya sebagai solusi, kami dipinjamin lampu senter kecil buat dipake menerangi kamar mandi yang besar dan atap terbuka itu. Semula dikasi lilin juga sih, tapi karena petugas hotel ga punya korek buat nyalain lilin itu dan Secara diantara kami berempat waktu Pramuka dulu ga ada yang lulus ujian membuat api dari batu, akhirnya hanya senternya aja yang kami terima dengan sabar, tabah dan tawakal. Back To Nature banget dey…. !


Rabu 9 April 2008
Matahari bersinar cerah di hari terakhir kami di Bali dalam perjalanan ini. Setelah mandi dan packing, kami lalu berjalan kaki ceria ke McD Pantai Kuta buat sarapan (Yeaaahhhh…. When I am in Bali, Everyday is McD day….. hehe…..). Setelah puas sarapan dan melihat-lihat Bali, kami lalu lanjut jalan kaki ke Discovery Mall lalu lanjut ke Joger. Kami sampai bersamaan dengan Joger buka. Setelah shopping di Joger dan toko oleh-oleh di sebelahnya, kami lalu naik taxi kembali ke Hotel buat mengambil barang dan lanjut ke airport. Sesampai di airport, setelah check in kami langsung ke airport Lounge yang tersedia (Maka sodara-sodara, milikilah Kartu Kredit BNI Emas, supaya bisa makan gratis di executive lounge yang ada di bandara-bandara terkemuka di Indonesia…. Teteuuuppp… jualan…..). Setelah menunggu, sekitar 1 jam, pesawat Mandala yang kami tumpangi akhirnya berangkat ke Jakarta.

Sesampai di Jakarta, kami berempat berpisah menuju rumah masing-masing. Gw dan mbak Vivi lalu memutuskan naik taxi yng sama yaitu Blue Bird EL 1029. Sayang banget pelayanan blue bird yang biasanya ok banget, kali ini rada menyebalkan karena supirnya yang jutek, nyetirnya ga enak, dan sama sekali ga Bantu naik turunin barang waktu kami naik dan turun taxi. Waduh… lain kali ga lagi deh naek bluebird dengan nomor taxi diawali huruf E….. hiiiii…..

Point Of Interest :
Solaria Bandara **
Pak Komang Driver di Bali (0818561599) *****
Café Tahu Jl. Oberoi Kuta **
Odysee Submarine ****
Uluwatu****
Tanah Lot****
Langsam Café Jimbaran ***
Blue Bird EL 1029 (jangan pernah dicoba!)



*. Not Recommended
**. Average
***. Recommended
**** Very Recommended