Rabu, 31 Desember 2008

Fly With Batavia Air

Pada umumnya maskapai di Indonesia sudah menjual tiket secara online. Yang pernah gw coba adalah AirAsia, Lion, Mandala dan Batavia. Cara pesan umumnya sama, yang membedakan hanya time limit yang diberikan.

Gw baru pertama kali memesan tiket online batavia air. Pemesanan onlinenya ga beda dengan maskapai lain. Yang membuat surprise adalah kira-kira kira-kira 30 menit setelah transaksi online selesai, dari pihak Batavia Air menghubungi gw untuk konfirmasi pemesanan. Selain memastikan transaksi, pihak Batavia Air juga menginfokan bahwa pada saat check in, KTP dan Kartu Kredit yang gw pake buat transaksi tadi harus dibawa dan ditunjukkan ke petugas. Wah... jadi terkesan juga nih dengan servicenya...

Satu hari sebelum tanggal keberangkatan, Batavia air nelpon gw lagi, buat ngasih tau kalau penerbangan di delay sekitar 1 jam. Kalo ini sih, naek low fare airlines manapun sering terjadi. Malah pernah dengan Air Asia gw di delay 2 kali terus akhirnya dikasih tahu kalo penerbangan di batalkan.. duhhhh.......

Pada hari keberangkatan, proses check in berjalan dengan mulus. Saat gw tanya pesawat on schedule atau delay, dijawab on schedule. Tapi setelah gw masuk ke ruang tunggu, ternyata ada pengumuman pesawat didelay 30 menit. Untunglah di terminal 1B ada executive lounge, jadi ga terlalu basi nunggunya.

Setelah naik pesawat, meski pesawatnya kayaknya tipe lama, namun jarak antar tempat duduk cukup lega dan, agak surprise juga, ternyata dapat air minum gelas dan roti. Lumayan buat iseng di ketinggian.

So.. kalo ditanya apakah gw mau naek batavia air lagi? why not..... :D

Senin, 29 Desember 2008

Blessing in Disguise

Ada kalimat yang kemarin sempat gw baca, dan baru saja gw buktikan sendiri kebenarannya, yaitu : "Dibalik setiap kesulitan, terdapat kemudahan"

Ceritanya begini...
Tanggal 27 Desember 2008 yang lalu, kira-kira pukul 19.00 WIB, gw mendarat di Bandara Cengkareng terminal 1A. Dari sana gw lalu antri taxi bluebird. Saat itu ada antrian 3 orang di depan saya. Tak lama kemudian 1 taxi datang, sehingga antrian berkurang jadi 2 orang. Karena asik SMS-an, maka baru setelah sekitar 10 menit gw sadar kalo tidak ada taxi yang datang dan orang-orang yang baru datang tidak antri tapi langsung mendatangi petugas blue bird. Saat petugas tersebut ada di deket gw, baru gw tanya apakah taxi lagi kosong?. Dengan nada ga ramah dia bertanya tujuan gw. Terus bilang "Ibu antrian ke 5 ya...". Gw coba sampaikan kalau tadi di depan gw cuma 1 orang, apa ga bisa sesuai antrian kedatangan aja?. Dia lalu bilang gini "Iya, emang Ibu datang lebih dulu, tapi kan Ibu tidak lapor ke saya".

Walah.. seingat gw, ga pernah tuh seumur-umur gw ngantri taxi disuruh lapor. Biasanya selain baris sesuai antrian kedatangan, juga petugasnya yang akan menghampiri penumpang yang ada di antrian. Baru kali ini dapat petugas yang maunya disamperin dan tidak proaktif. Jutek lagi...

Karena malas berdebat dengan petugas itu (siapa tau dia jutek gara-gara udah bertugas lama dan ga ada yang ngasih tips krn dia nyebelin hehe...), maka gw mutusin pindah aja ke pangkalan bluebird yang ada di terminal 1B. Pertimbangan pertama karena sampai gw selesai bicara dengan petugas, masih tetap belum ada taxi yang nongol. Apalagi Kebetulan barang bawaan gw juga ga banyak. Setelah sampai di terminal 1B, Ternyata... tidak ada antrian penumpang di taxi bluebird sehingga gw bisa langsung dapat taxi.

Ini dia yang gw bilang blessing in disguise. Kalo seandainya di terminal 1A petugasnya ga jutek, pasti gw masih ngantri disana sampe 30 menit lagi dan bukannya udah di jalan seperti sekarang. Ini dia yang gw sebut "dibalik setiap kesulitan itu ada kemudahan... :)"

Minggu, 14 Desember 2008

Wisata Sawah di Puncak

Akhir november kemarin gw ikut outing ke daerah Puncak.
Salah satu acaranya adalah Jungle Track.
But... Puncak gitu lho... mana ada jungle di Puncak?
but, that's ok, karena meski tak ada jungle,

masih ada sawah yang elok disana...
Ini sekelumit view yang berhasil gw ambil :



Sawah di Puncak
Membajak sawah




Aktivitas di sawah