Selasa, 27 Mei 2008

Palembang 5-6 Januari 2008

Jika Biasanya gw ke Palembang tanpa tujuan yang jelas kecuali ikut aja kemana nyokap pergi, maka kali ini gw berangkat dengan tujuan yang jelas yaitu Wisata Kuliner.

Sebenarnya gw ke Palembang untuk menghadiri kondangan sepupu gw. Tapi secara dah nyampe Palembang, maka gw putusin untuk sekaligus wisata kuliner. So, dari Jakarta gw sudah menyiapkan daftar tempat makan yang pengen gw kunjungin.

Pesawat Gw berangkat Sabtu 5 Januari 2008 jam 6 pagi dari Jakarta menuju Palembang. Satu yang gw pelajarin dari perjalanan pagi-pagi buta ini, ternyata kalau kita datang sebelum jam 6 pagi, maka airport lounge yang ada di Cengkareng ternyata belum menyiapkan sarapan. Baru ada teh dan kue kecil saja. But It’s Ok lah… kan mo wisata kuliner.. J

Tiba di Palembang pukul 07.15 WIB, nyokap sudah menanti di Bandara. Kami langsung menuju rumah tante Lina. Disana sudah ada Tante Tris dan sepupu gw Gadis. Setelah istirahat sebentar, kami lalu sepakat untuk mencari sarapan Mie Celor.

Mie Celor yang kami datangi adalah Mie Celor 26 (Latifah). Lokasinya di jalan Mujahidin. Jalan menuju warung mie celor ini melewati pasar 26 ilir yang crowded. Sesampai disana kami disambut pemilik warung yang ramah, yang selain menawarkan mie celor juga menawarkan es madu yang rasanya manis-manis asam yang segar sebagai teman makan mie. Rasanya memang Pas banget buat paduan makan mie celor yang bersantan kental dan disajikan dengan taburan udang yang gurih dan telor matang.

Setelah puas sarapan, kami memutuskan untuk mampir ke pasar Ramayana melihat-lihat songket Palembang yang terkenal. Koleksi songket dan kain disana memang bagus-bagus, maka niat semula yang hanya lihat-lihat berganti dengan belanja kain dan baju khas Palembang.

Sehabis belanja, kami lalu kembali ke rumah untuk bersiap-siap ke kondangan sepupu gw. Seperti halnya pesta-pesta di Palembang, tekwan dan pempek yng nikmat selalu tersedia.

Setelah pesta, kami balik lagi ke rumah. Karena kain yang dibeli nyokap tadi pagi ternyata ada cacatnya, maka setelah istirahat sebentar kami kembali lagi ke pasar Ramayana. Halah, disana ketemu kain lain yang bagus, maka gw belanja lagi.

Setelah puas belanja, kami lalu menuju wisata kuliner berikutnya yaitu Es Kacang Mamat di daerah veteran. Es kacangnya sodara-sodara….. sumpe deh, enak banget!. Rasa manis sirupnya meresap hingga ke kacang merahnya dan rasa sirupnya juga enak banget!. Dapat info juga, kalo si mamat ini ga jualan hari jumat.

Dari es kacang mamat, kami melaju ke Plaju untuk belanja krupuk. Kata nyokap, krupuk di plaju rasanya enak banget!.Setelah dapat krupuk, kami kembali ke Palembang untuk mampir dulu di Pempek Saga Sudi Mampir. Lokasinya di depan kantor Balaikota Palembang. Makanan andalan disini adalah pempek Lenggang yang dibakar di daun pisang. Yummy sekali…….

Keesokan harinya, kami jalan-jalan ke Plaju lagi. Setelah dari Plaju, kami ke Pasar Cinde untuk belanja krupuk Palembang yang terkenal. Disana gw menemukan krupuk pecah seribu. Bentuknya seperti pempek kriting dan crunchy sekali. Selain itu, banyak sekali jenis-jenis krupuk lainnya. Hasilnya, 1 kotak gede berisi krupuk beraneka rupa diangkut buat jadi oleh-oleh. Setelah belanja oleh-oleh, kami mampir ke lantai 2 pasar Cinde, untuk menikmati pempek Mei Hwa. Pempeknya kecil-kecil, beraneka rupa dan yang istimewa adalah cukanya. Enak dan segar.

Sehabis makan pempek Mei Hwa, kami lalu lanjut buat makan siang di RM. Sari Melayu di Jl. Demang Lebar Daun. Restoran ini cukup besar dan juga menyediakan tempat makan lesehan. Makanan andalannya adalah Pindang Patin, Pindang Tulang dan berbagai macam sambal khas Palembang seperti rusip, tempoyak dan bekasam. Rasanya enak banget dengan harga yang standar.

Sehabis makan, tiba waktunya bagi gw untuk kembali ke Jakarta. Maka gw pun diantar ke bandara dengan berbagai bawaan. Pukul 14.05 WIB, pesawat membawa gw kembali ke Jakarta dengan kenangan tentang berbagai makanan Palembang yang nikmat…. Hmmmmmm…….


Places That I visit in Palembang

Mie Celor Latifah di Jalan Mujahiddin

Pasar Ramayana

Es Kacang Mamat di veteran

Pempek Saga SudiMampir di depan Balaikota

Pempek Mei Hwa di Pasar Cinde Atas

Rm. Sari Melayu di Jl. Demang Lebar daun

Jogja 8 - 10 Desember 2007

Gw mo cerita perjalanan gw ke yogya tanggal 8 – 10 Desember 2007 yang lalu. Gw berangkat bareng nyokap gw, temen gw maudy dan nyokapnya.
Perjalanan diawali tanggal 8 Desember 2007. Pada pagi yang cerah itu, Kami bertiga (minus Maudy yang masih harus kerja dulu) berangkat naik Mandala jam 9 pagi dari bandara Cengkareng. Perjalanan berlangsung lancar, jam 10.30 kami sudah tiba di yogya.
Setelah mengumpulkan barang-barang, kami lalu naik taxi bandara ke hotel Ibis di kawasan Malioboro. Setelah check in dan istirahat sebentar, lalu kami carter becak untuk makan siang di Gadri Restoran dekat keraton Yogya. Rasa makanannya sih standar, tapi kue yang dijual di toko kue Joy di komplek restoran Gadri, rasanya enak banget!.
Dari Gadri Resto, kami lalu menuju ke Taman Sari. Meski air kolamnya hijau, tapi kemegahan water castle itu masih terlihat indah. Terbayang bagaimana dulu sultan menuju sana dengan naik perahu, pasti megah sekali.
Sehabis Taman Sari, kami diajak tukang becak ke toko batik Rumahku di Jl. Nogosari. Toko batik ini berbentuk rumah biasa, kecil aja, tapi koleksinya bagus-bagus banget. Harganya sih emang agak mahal, tapi masih terjangkaulah. Tentu saja gw shopping disana.. :)
Dari toko batik itu, kami balik lagi ke hotel buat istirahat sore. Gw ama nyokap nyempetin buat berenang di hotel. Kolam renangnya emang ga besar sih, tapi lumayan enak karena ga ramai.
Jam 7 malem, kami keluar lagi buat makan malam. Karena Tante (nyokap maudy) pengen banget makan gudeg, maka kami coba gudeg lesehan yang ada di depan toko furniture antik Mirota. That’s delicious!. Abis makan malam balik ke hotel buat nunggu maudy datang.
Jam 8 malam Maudy tiba di hotel. Gw nemenin maudy dinner, setelah pilih-pilih tempat… akhirnya…. Makan di Bakso 77 (ha?? Jauh-jauh ke jogja Cuma ke baso 77? Yap… betul…). Kita makan sambil bikin rencana buat besok.
Minggu pagi, gw berenang dulu sebelum sarapan. Kami berempat sarapan jam 8 pagi sambil nunggu mobil sewaan datang. Jam 9.45 WIB, mobil sewaan tersebut datang lengkap dengan 1 supir dan 1 guide. Sesuai rencana, kami langsung berangkat ke tujuan pertama, Kaliurang.
Sesampai di kaliurang, cuaca mendung. Kami turun sebentar makan sate kelinci dan minum “teh sampah”. Teh sampah ini terdiri dari batang teh dan beberapa pucuk kuntum melati. Karena hanya terdiri dari sisa-sisa teh, makanya dinamakan teh sampah. Rasanya lumayan lah…
Dari Kaliurng, kami lunch ke restoran Rumah Mertua di belakang hotel Hyatt. Risjtafelnya enak banget.
Selesai makan kami menuju ke wisata argo salak pondoh di kawasan Turi Sleman. Sayang sesampainya disana hujan turun dengan derasnya, so batal deh jalan-jalan ke kebun salak. Kami lalu memutuskan ke kotagede buat lihat-lihat perak. Namun…. Hiks….. ternyata tokonya sudah tutup. Karena hari sudah sore, dan cuaca juga hujan, akhirnya kami memutuskan kembali ke Yogya.
Sampai Yogya, kami mampir dulu beli gudeg Bu Slamet di Wijilan dan ke tempat oleh-oleh favorit gw, yaitu Bakpia 25. Setelah itu kami kembali ke hotel dengan berbagai oleh-oleh..
Setelah istirahat, jam 7 malam kami carter becak untuk pergi makan malam ke Bale Raos. Restoran ini letaknya di kompleks keraton. Restorannya kecil aja tapi cozy abizzz dan makanannya uenaaaakkkk banget! Very recommended deh…..
Pulang dari Bale Raos, dengan perut kenyang dan rasa puas, kami kembali ke hotel buat istirahat.
Senin pagi tanggal 10 Desember 2007, sementara Maudy pijat, gw dan nyokap pergi belanja ke pasar Beringharjo. Diantara berbagai batik, entah kenapa nyokap kok tertariknya dengan berbagai kerupuk yang ada disana. Jadilah oleh-oleh bertambah lagi dengan 1 kotak kerupuk. Dari pasar Beringharjo, kami balik ke hotel buat sarapan. Setelah sarapan yang puas, kami berempat carter becak lagi buat ke Mirota belanja batik.
Balik lagi ke hotel jam 11.30 WIB, kami lalu siap-siap checkout. Jam 12.15 WIB kami diantar mobil hotel ke airport buat naik garuda jam 13.45 WIB.
Sekitar pukul 13.15 WIB hujan deras dan angin kencang menerpa bandara Adi Sutjipto. Akibatnya pesaway di delay. Melihat kencangnya angin, baru sekali ini gw lega banget karena pesawat didelay. Pesawat akhirnya berangkat jam 14.30 WIB dan tiba di Jakarta jam 15.30 WIB.
Puas banget deh wisata kali ini..

Indonesia Tanah Air Beta – Water Version 1 Februari 2008


Indonesia… tanah air betaaaaa…. Pusaka abadi nan Jaya…..

Lagu itu yang teringat oleh gw pada hari jumat 2 Februari 2008 yang lalu. Hujan yang turun tak henti sejak pagi membuat suasana Jakarta terasa sendu. Genangan air telah terlihat dimana-mana sejak siang, termasuk di kawasan prestisius Sudirman Thamrin.

Hari itu gw ngantor seperti biasa. Pukul 2 siang, sudah ada informasi dari rumah gw di Cileduk kalau air sudah menggenangi rumah sekitar 40 cm. Secara pulang jam 2 juga sama saja bohong karena pasti susah cari jalan pulang, maka gw putusin pulang jam 5 aja seperti biasa naek mobil antar jemput gw.

Namun apa daya, sekitar pukul 16.45 WIB, supir antar jemput gw kasih info kalau ga bisa jemput karena terhadang banjir. Apa boleh buat, gw pun siap-siap pulang naik bis. Sebagai antisipasi bakalan lama di jalan, gw pun menyiapkan donat buat bekal di jalan. Pukul 17.10 WIB gw beranjak dari kantor.

Syukurlah bis tujuan Cileduk lewat saat gw sampai di tepi jalan. Namun supirnya bilang cuma sampai Cipulir. It’s ok lah, siapa tau banjir udah surut. Bener, Cipulir udah ga banjir. Jelas aja, Cipulir kan udah ditinggiin, sehingga…. Banjirnya pindah ke daerah swadarma. Untungnya pas turun dari bis gw ketemu OB kantor gw, Pak Mardi, yang rumahnya juga di Cileduk. Lumayan lah ada temen jalan kaki sampai Swadharma.

Sampai Swadharma, ternyata banjir sudah hampir sepinggang orang dewasa, walah…… Gw putusin nyebrang pake Gerobak . Ya betul saudara-saudara, naek gerobak… Satu gerobak berisi 8 orang dan per orang bayar 5 ribu buat nyebrangin banjir sekitar 100m.. Lumayan deh, Cuma basah semata kaki doang.

Selepas banjir, gw nyambung angkot yang katanya sampai Cileduk. Ternyata…. selewat Giant Kreo, di kawasan Inpres, terjadi banjir lagi, sekitar 1M. Disini ternyata tidak ada gerobak. Maka dengan menggulung celana panjang gw sampe selutut, gw berjalan menyebrangi kawasan banjir tersebut. Selewat sungai dadakan itu, ternyata tidak ada mobil yang lewat. Waduh… ada apa lagi? setelah jalan kaki dikit, ketauan alasannya, which is di depan komplek Puri Beta, terdapat genangan air setinggi pinggang orang dewasa lagi. Wah… kalo setinggi ini mah harus pake alat bantu deh. So… gw tengok-tengok, dan ketemu lah… tukang odong-odong yang lagi alih profesi jadi “tenaga professional penyebrangan banjir dadakan”. Jadilah gw naek Odong-odong berkepala Garuda Pancasila menyebrangi banjir tersebut. Bayar 5rb lagi.

Thanks God, setelah itu sudah ga ada banjir lagi sehingga gw bisa naek angkot sampe depan Carefour Cileduk. Mampir dulu di Carefour buat beli Dettol dan sabun Lifebuoy (dua barang ini udah gw niatin belinya sejak gw mengarungi banjir di gerobak tadi hehe…). Dari Carefour gw naek Ojek sampai rumah. Untunglah komplek perumahan gw sudah ga banjir lagi. Tapi di rumah gw masih ada genangan air sekitar 20 cm. Haiya… kerja bakti dulu deh…

Meskipun Cileduk terkenal dengan banjirnya, tapi kemarin adalah pengalaman pertama gw menghadapi banjir sehebat ini. Sejak rumah gw ditinggiin, baru kali ini air masuk sampe ke dalam rumah. Dan sejak gw tinggal di Cileduk, baru sekali ini gw pulang dengan naik gerobak seperti kemarin. Gw ga bakal komentar soal tanggungjawab pemerintah atau global warming, karena itu bukan porsi gw. Tapi yang gw alamin kemarin terasa sekali kalau semangat saling bantu masih ada di negeri ini. Terbukti dengan masih adanya sekelompok orang yang ditengah banjir sibuk mengarahkan orang supaya jangan melewati genangan air wilayah tertentu karena bisa kesetrum. Bukti lain, sesama “korban” banjir yang tak saling kenal pun masih bisa becanda satu sama lain buat membuat suasana lebih ringan. Paling ga, karena kemaren banyak bercanda dengan sesama teman senasib, sehingga perjalanan kemarin terasa ringan saat gw jalani.

Dari pengalaman kemarin, menurut gw, masih ada harapan buat bangsa ini untuk bertahan ditengah semua bencana ini…(halah…. Efek naek odong-odong kali ya, semangat nasionalisme jadi tinggi… hehe.. )

That’s my real life experience kemarin…. Tetap Semangatttt!!!


Bali 5-9 April 2008



Kali ini perjalanan ke Bali diawali ketika suatu hari di pertengahan Maret, mbak Vivi mengabarkan kalau Mas Tena akan menikah tanggal 8 April 2008 di Bali. Mbak Vivi ngajak gw ke Bali menghadiri pernikahan ini. Gw langsung ok, karena memang udah lama gw pengen tahu pernikahan adat Bali. Bakal lebih special lagi karena Mas Tena adalah member of salah satu puri di Bali. Tak lama setelah itu, temen yang lain yaitu Firsen dan Maudy juga memutuskan hadir. Maka kami berempat mulai merencanakan perjalanan ke Bali.
Kami memutuskan menggunakan maskapai Mandala. Salah satu alasannya karena gw ogah naik air asia sejak pengalaman menyebalkan gw naek air asia sby-jkt, yang didelay, lalu dicancel. Yang paling bikin bete adalah proses refundnya makan waktu 2 bulan. Rugi moril dan materil deh naek air asia!

Dengan Mandala, kami mendapatkan tiket seharga total Rp, 595.000 pulang pergi. Gw dan Mbak Vivi berangkat duluan Minggu 6 April 2008 jam 10.00 WIB, Maudy menyusul di hari yang sama jam 18.00 WIB sedangkan Firsen, karena yang paling sibuk diantara kami, baru berangkat hari senin 7 April naik pesawat jam 18.30 WIB.
MInggu 6 April 2008
Sesuai rencana, Gw dan mbak Vivi ketemuan di Terminal 1 C jam 09.00 WIB. Setelah selesai proses check in, kami menuju ruang tunggu. Sayang banget di terminal 1C tidak ada Executive lounge sehingga kami ga bisa ngemil-ngemil gretongan dulu sambil menunggu pesawat berangkat. Menjelang jam 10 pagi, kami menuju ke ruang boarding. Sampai di boarding room, ternyata telah ada beberapa temen sekantor yang akan dinas ke Bali.
Pesawat berangkat sekitar jam 10.30 WIB. Tiba di Denpasar sekitar jam 13.15 WIB. Kami dapet pesawat A320 yang baru. Inget bahwa di Kuta agak susah cari makan halal, maka kami memutuskan makan di Solaria yang masih di kawasan Bandara sambil melihat-lihat brosur wisata Bali.
Untuk tempat nginep, kami dapet kamar gratis di Panorama Cottages II Jl Sriwijaya Kuta (makasih ya mas Ten…. Hehe). Dari airport kami naik taxi bandara menuju cottages itu (biaya taxi Rp. 50.000,-). Sesampai di hotel, rada surprise juga… ternyata hotel ini bernuansa alami banget, yaitu berupa cottages yang terletak di tengah-tengah kebun. Kamar kami berada di dekat kolam renang (tau aja nih mas tena kalo gw doyan nyebur di kolam renang hehe…). Dari semua itu, yang paling seru adalah kamar mandi di room kami, besar, bernuansa alami and……. Atapnya terbuka. Halah… jadi berasa bule banget deh…. Hihihi….

Setelah taruh barang dikamar, liat-liat hotel bentar dan sholat, gw and mbak vivi langsung jalan-jalan di Kuta. Sebenarnya Kami merencanakan memesan sunset cruise buat malam , tapi karena udah kesorean, maka kami telat daftar cruise tersebut. Akhirnya kami hanya pesan tempat untuk Odysee submarine buat besok pagi.
Setelah itu, kami jalan-jalan ke HardRock Hotel, buat beli souvenir. By the time kami selesai shopping disana, hujan turun deras banget. So gw and Mbak Vivi mutusin untuk berteduh di Pizza Hut didepan hotel Mercure. Kami nongkrong disana lumayan lama sambil ngemil-ngemil dikit. Setelah itu, kami berangkat ke Bandara Ngurah Rai untuk menjemput Maudy yang ga berani naik taxi sendirian ke Kuta karena takut diculik Bule Lucu (aih tolooonggg…….). Sesampai di Bandara Ngurah Rai, sambil nunggu Maudy datang, gw and mbak Vivi mutusin makan eskrim new Zealand yang ada disana. Maudy datang tak lama kemudian dan kami langsung menuju hotel buat istirahat.

Senin 7 April 2008
Gw mengawali hari dengan berenang jam 07.00 WITA. Setelah itu gw dan mbak Vivi siap-siap nunggu dijemput buat naik kapal selam Odysee. Jemputan datang lebih awal dari perkiraan sehingga kami belum sempat sarapan. Karena Maudi ga mau naik kapal selam, dan memilih shopping aja di Kuta, maka gw dan mbak Vivi berangkat berdua menuju Padangbai.
Diperjalanan, gw minta pak supir buat berenti dulu di MCD Sanur agar gw dan mbak Vivi bisa beli sarapan. Sarapan burger McD pun kami habiskan di mobil sambil menikmati pemandangan. Perjalanan menuju Padangbai lumayan jauh namun Pemandangan sawah dan laut yang kami lewati berganti-ganti tampak indah sekali.
Pukul 10.00 WIB kami tiba di restoran tepi pantai yang merupakan starting point buat naik Odysee. Kami disambut dengan welcome drink berupa orange juice dan teh/kopi. Sebelum mulai berangkat, kami dibriefing dulu tentang yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Odysee. Pukul 10.30 WITA kami lalu naik perahu kecil ke tengah laut buat selanjutnya pindah ke kapal selam. Sebelum masuk ke kapal selam, kami foto-foto dulu . Setelah semua duduk manis di submarine, Kapal selam kemudian turun ke bawah laut. Selama di bawah laut kami melihat koral dan ikan yang cantik-cantik. Odysee ini memang professional sekali. Untuk mencegah ada penumpang yang kecewa karena tidak ada ikan yang dilihatnya, maka ada peselam khusus yang menaburkan makanan ikan di dekat jendela kapal selam sehingga seluruh penumpang dapat melihat ikan persis di jendela kapal selam.
Setelah sekitar 45 menit dikapal selam, kami kembali ke daratan. Sebelum kembali ke kuta, maka kami menikmati makan siang yang disediakan Odysee. Menunya terdiri dari hidangan seafood seperti aneka ikan, udang, kerang , sate lilit, pepes tuna aneka sambal, juga ayam goreng. Bener-bener nikmat makanan ini. Pelayannannya nice and profesional, dengan crew yang mingle dengan pelanggan. Setelah makan siang, kami kembali ke Kuta untuk bergabung dengan Maudy yang masih sibuk shoping di kuta.
Tadi selagi makan siang, Maudy mengabarkan kalau mobil sewaan akan menjemput kami di hotel sekitar jam 3 sore. Karena kami tiba di hotel sudah sekitar jam 14.30 WITA, maka Gw dan mbak Vivi memutuskan istirahat aja di hotel sambil menunggu jemputan datang.
Pukul 15.00 WITA, mobil jemputan kami yang disopiri oleh pak Komang dateng. Stelah menjemput Maudy di Discovery Mall, kami lanjut ke Uluwatu. Uluwatu ini memang top banget viewnya. Kelemahannya Cuma 1 which is banyak banget monyet nakal disana. Tapi selain monyet-moyet nakal itu, viewnya bagus banget!.
Setelah puas melihat-lihat di Uluwatu, kami lalu lanjut ke GWK untuk menanti sunset disana. Rupanya setiap sore ada hiburan tari Bali di GWK. Terhibur juga melihat anak-anak kecil menari disana.
Sehabis dari GWK, kami lalu turun ke Kuta lagi buat makan malam. Kami memutuskan makan malam di Café Tahu di Jalan Oberoi Seminyak. Makanannya semuanya dari tahu. Gw nyoba tahu petis kangkung yang rasanya enak banget.
Sehabis makan malam, kami kembali ke hotel sambil menunggu Firsen datang dari Jakarta. Firsen tiba jam 1 malem, dengan cerita betapa merananya dia di pesawat sendirian dengan cuaca buruk hampir sepanjang perjalanan. Poor boy…… Setelah memastikan firsen mendapatkan kamar yang benar, kami lalu melanjutkan tidur.

Selasa 8 April 2008
Hari ketiga gw kembali awali dengan berenang. Setelah berenang, setelah melalui diskusi singkat, kami memutuskan delivery order McD buat sarapan. Sambil sarapan,. Kami bersiap-siap untuk acara puncak liburan di Bali kali ini yaitu… kondangan mas Tena.
Pukul 10.00 Pagi kami berangkat ke Gianyar. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya kami tiba di kondangan mas Tena. Sesampai disana, sebelum boleh turun dan masuk ke lokasi acara, undangan kami diperiksa dulu oleh polisi yang bertugas (beda emang ya, kalo kawinan keluarga raja, musti ada security checking dulu… ).
Sesampai disana acara ternyata telah dimulai. Yang hadir sebagian besar adlh keluarga puri dengan baju adat Bali. This is the first time I saw the bride who looked very beautiful. (setelah itu, gw bilang ama mas tena kalo the bride looked beautiful, doi langsung bilang “aih.. the groom nya juga ganteng kok…” ok deh mas… atur aja… hihihi….). Kami disana sampai sekitar jam 1.30 WITA. Setelah foto-foto dan makan siang, maka kami melanjutkan acara yang tak kalah penting which is…. Shopping di sukawati.
Setelah sekitar 2 jam di Sukawati, kami lalu balik lagi ke hotel buat taruh barang dang anti mobil sewaan. Sore ini kami kembali menyewa pak Komang buat nganter kami. Terjadi insiden kecil yaitu tas make up gw ketinggalan di mobil sewaan yang lama. Untung sopirnya mau nganterin tas itu ke hotel lagi. Kalo ga… duh..duh..duh… tuh tas kan isinya perlengkapan perang cewek semua hiks….
Dari hotel, kami lanjut ke Tanah Lot buat liat sunset. Karena pake acara mampir dulu belanja oleh-oleh di depn Joger, walhasil kami ketinggalan sunset. But It’s Ok Karen masih sempet buat foto-foto dulu di Tanah lot.
Dari Tanah Lot, kami meneruskan ke Jimbaran buat makan malam di Langsam Café. A lot of thanks to Maudy dan Firsen yang merayakan ulangtahunnya dengan makan malam di Jimbaran… waduhhh…. Puas banget dah….!
Sehabis candle light dinner di Jimbaran, kami lalu kembali ke hotel. Sayang banget, pas sampai hotel, ternyata lampu kamar mandi rusak alias mati. Dan menurut orang hotel ga bisa dibenerin malam ini, harus nunggu pagi. Akhirnya sebagai solusi, kami dipinjamin lampu senter kecil buat dipake menerangi kamar mandi yang besar dan atap terbuka itu. Semula dikasi lilin juga sih, tapi karena petugas hotel ga punya korek buat nyalain lilin itu dan Secara diantara kami berempat waktu Pramuka dulu ga ada yang lulus ujian membuat api dari batu, akhirnya hanya senternya aja yang kami terima dengan sabar, tabah dan tawakal. Back To Nature banget dey…. !


Rabu 9 April 2008
Matahari bersinar cerah di hari terakhir kami di Bali dalam perjalanan ini. Setelah mandi dan packing, kami lalu berjalan kaki ceria ke McD Pantai Kuta buat sarapan (Yeaaahhhh…. When I am in Bali, Everyday is McD day….. hehe…..). Setelah puas sarapan dan melihat-lihat Bali, kami lalu lanjut jalan kaki ke Discovery Mall lalu lanjut ke Joger. Kami sampai bersamaan dengan Joger buka. Setelah shopping di Joger dan toko oleh-oleh di sebelahnya, kami lalu naik taxi kembali ke Hotel buat mengambil barang dan lanjut ke airport. Sesampai di airport, setelah check in kami langsung ke airport Lounge yang tersedia (Maka sodara-sodara, milikilah Kartu Kredit BNI Emas, supaya bisa makan gratis di executive lounge yang ada di bandara-bandara terkemuka di Indonesia…. Teteuuuppp… jualan…..). Setelah menunggu, sekitar 1 jam, pesawat Mandala yang kami tumpangi akhirnya berangkat ke Jakarta.

Sesampai di Jakarta, kami berempat berpisah menuju rumah masing-masing. Gw dan mbak Vivi lalu memutuskan naik taxi yng sama yaitu Blue Bird EL 1029. Sayang banget pelayanan blue bird yang biasanya ok banget, kali ini rada menyebalkan karena supirnya yang jutek, nyetirnya ga enak, dan sama sekali ga Bantu naik turunin barang waktu kami naik dan turun taxi. Waduh… lain kali ga lagi deh naek bluebird dengan nomor taxi diawali huruf E….. hiiiii…..

Point Of Interest :
Solaria Bandara **
Pak Komang Driver di Bali (0818561599) *****
Café Tahu Jl. Oberoi Kuta **
Odysee Submarine ****
Uluwatu****
Tanah Lot****
Langsam Café Jimbaran ***
Blue Bird EL 1029 (jangan pernah dicoba!)



*. Not Recommended
**. Average
***. Recommended
**** Very Recommended